HASIL OBSERVASI
PERUSAHAAN KACANG SHANGHAI GANGSAR NGUNUT TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah “KEWIRAUSAHAAN”
Dosen Pembimbing :
KHUSNUL MUFIDATI, M.Pd.I
HASIL OBSERVASI
PERUSAHAAN KACANG SHANGHAI GANGSAR NGUNUT TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah “KEWIRAUSAHAAN”
Dosen Pembimbing :
KHUSNUL MUFIDATI, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Henda Destriani (1711143026)
HUKUM EKONOMI
SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN
ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2017
A. HASIL
OBSERVASI KACANG SHANGHAI GANGSAR TULUNGAGUNG 28 APRIL 2017
Perusahaan Gangsar Snack
& Food merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan distribusi
makanan ringan yang didirikan oleh H. Sutrimo pada tahun 1981, Bapak Sutrimo
ini adalah lulusan SD, yang dulu hanya sebagai pekerja tukang sapu, namun pada
kenyataannya semenjak menjalanka perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang
sukses, dalam mendirikan perusahan telah meluncurkan merk kacang Shanghai
Gangsar, perusahaan ini berada di Jl Denuk Nomor 37, Ngunut 66292 Tulungagung, Dan
juga perusahaan ini bersifat tetap dan terus menerus, bisa kita katakan
terus-menerus itu apabila perusahaan ini
berdiri sejak tahun 1981 hingga sekarang
ini tahun 2017
Dalam opservasi kemaren
telah dipandu 3 partner kerja shanghai gangsar yakni satu pihak perempuan atas
nama ibu nina memegang sebagai pihak general manajer, dan dua laki-laki yakni
atas nama Bapak Josep manajer produksi, dan Bapak Didik Manajer karyawan.
Setiap perusahaan pasti
membutuhkan kariawan/buruh adapun buruh perusahaan akan membantu proses
berjalannya perusahaan menjadi lancar, dalam perusahaan karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut sekitar 500 orang keseluruhannya.
Tujuan dari observasi ini adalah untuk
mengetahui prosedur penggajian dan pengupahan pada kariawan dan cara produksi
shangai gangsar dari tahap awal sampai sistem pengemasan, serta untuk
mengetahui sistem kerja kariawan, adapun mengenai permasalahan pada perusahaan
terletak pada sistem kerja kariawan, yang mana tata tertip kariawan telah
diwajibkan masuk kerja pukul 06:00-02:00 WIB namun jika diantara kariawan masuk
kerja telat 5 menit maka pihak kariawan tidak bisa masuk kerja atau disuruh
pulang dan kembali pada hari esoknya.
Dalam sistem kerjanya
di perusahaan shangai gangsar ngunut Tulungagung ini di bagi per kelompok/grup
sesuai pembagian kerja masing-masing. Kerja kariawan dapat dimulai dari pukul
06:00 sampai pukul 02:00 siang, serta kariawan dapat dikondisikan mengenai
waktu, apabila telat 5 menit maka
kariawan tidak diperbolehkan masuk kerja dan adapun sistem lemburan dikerjakan setelah
jam dua siang, sistem lemburan ini karyawan akan diberi tanda centang merah dan
kariawan yang bekerja dari pagi sampai jam 02:00 siang maka dicentang warna
hitam, adanya penandaan ini agar ada perbedaan antara pekerjaan lemburan dan
pekerja tidak lemburan. Dan memudahkan untuk sistem gaji/upah pada kariawan. Tata
tertip/ kewajiban bagi buruh/karyawan yang digunakan ini tidak ada waktu
istirahat ataupun hari libur kecuali libur pada hari raya idul fitri dan
istirahat hanya waktu sholat, makanpun sambil kerja. Dan untuk masalah
upah/gaji bagi karyawan berbeda-beda sesuai dengan bidang nya masing-masing
Untuk mengetahui
berbagai macam rasa shangai pedas dan gurih, dalam objek pemasaran shangai
gangsar ini dipasarkan di toko-toko sekitar, Alfamart, dan luar kota, pemasaranya
barang bergerak dari produsen sampai konsumen dan saluran pemasaran berpengaruh
pada perubahan harga yang diterima konsumen dimana dengan adanya perubahan
harga ini pihak produsen untuk menambah keuntungan 10% dari harga pasokan
perusahaan.
Perusahaan ini dapat
memilih berbagai kacang yang akan diolah produk shanghai yakni jenis kacangnya
jenis kacang Shanghai High Class (HC), kacang Shanghai Super, kacang Gangsar
dan kacang 84, jenis kacang ini di exspor dari Tasikmalaya, serta impor tepung
tapioka dari Tasikmalaya yang terdapat berbagi cap tepung yang bagus untuk proses
pembuatan shanghai gangsar.
B. Proses
Produksi atau pembuatan shangai Gangsar
1. Penyeleksian
kacang/pemilihan kacang
Kacang yang digunakan
sebelum tahap produksi selanjunya yakni kacang Besar, kecil, dan sedang,
penyeleksian kacang tersebut dalam 1 hari 10 ton, gaji untuk karyawan penyeleksian kacang Rp
36.500 kemudian dilanjutkan sistem penggilingan kacang terdapat pada gambar diatas sebelah kanan.
2. Proses
ayakan tepung dan pemilihan tepung
Dalam
proses pengayakan tepung perlu diperhatikan jenis tepung yang digunakan cap
daya, capung sak, cap manonjaj, tepung tapioka ini impor dari Tasikmalaya sisa
kotoran tepung yang tidak dipakai dapat digunakan untuk pakan ternak ayam atau
hewan lain jadi sisa tersebut tidak mubazir dibuang begitusaja namun ada
kalanya untuk pakan hewan. Dalam 1 hari 10 kg yang diayak dan mengeluarkan 150
sak perhari serta kotoran yang dibuang 5 sak. pekerja yang bertugas sebagai
pengayakan ada 6 yakni 2 laki-laki dan 4
perempuan.
3. Proses
penggilingan tepung, kacang dan bumbu
Setelah pengayakan,
tahap pertama yang dilakukan ialah dapat dilihad dari gambar diatas sebelah
kanan memasukkan kacang 10 kg per mesin molen/gulungan kemudian kedua tepung
dimasukkan sebanyak 40 kg sekali ambilan dimasukkan kedalam gulungan serta
tahap ke tiga bumbu yang sudah dicairkan di masukkan dengan takaran 1 dayung
penuh selama 5 kali, tahap ke 4 mesin molen digerakkan dengan putaran
berulang-ulang agar tepung dan bumbu bisa merata dan menyatu kurang lebih selma
15 menit. Dan bulatan kecil-kecil yang jatuh dibawah molen dapat digulung lagi
disamakan dengan shangai yang berukuuran sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat
pada gambr di atas sebelah kiri. Dalam setiap grup ini dikerjakan oleh 6 orang.
4. Tahap penggorengan
Tahap penggorengan
dapat dilihat pada gambar sebelah kiri, penggorengan tersebut selama 15 menit,
satu mesin maksimal 30 kg shangai untuk digoreng yang terdiri dari 6 orang
dalam satu grup, sistem penggorengannya menggunakan kayu pagar, yang
menghasilkan energi penghantar panas untuk menggerakkan mesin tersebut. Tahap
selanjutnya pengetusan minyak yang dapat dilihat dari gambar sebelah kanan.
5. Tahap
terakhir Pecking
Sistem pemeckingan
eceran kecil 850 bal, berisi 25 biji, 140 gr gangsar, eceran harga Rp 1000 30
gr, Netto : 450 gr, Content/Ctn : 12 pcs Carton Size : 165 x 270 x 325 (mm) cap,
Netto : 225 gr Content/Ctn : 20 pcs, Carton Size : 250 x 265 x 340 (mm) kancil
450 gr, Netto
: 225 gr
Content/Ctn : 20 pcs Carton Size : 165 x 270 x 325 (mm dalam pemeckingan ini terdiri dari 4 orang setiap pemegang mesin.
Content/Ctn : 20 pcs Carton Size : 165 x 270 x 325 (mm dalam pemeckingan ini terdiri dari 4 orang setiap pemegang mesin.
Kebijakan Halal
Dengan adanya kebijkan
halal maka hal ini sangat memicu para konsumen juga produsen yang mana
kehalalan ini merupakan kunci utama yang di cari umat muslim, adapun perusahaan
yang menjalankan usahanya berbasis syariah maka perusahaan akan terhindar dari
unsur yang melanggar agama.
Struktur organisasi
yang disarankan kepada Perusahaan Kacang Shanghai “Gangsar” Ngunut Tulungagung
adalah :
C. Kesimpulan
Dari kesimpulan diatas apabila diolah kembali letak permasalahan
tersebut trletak pada pihak kariawan sendiri yang telat masuk kerja sehingga
sistem pengupahanya terpotong dan ini dampak penyesalan bagi karyawan. Perusahaan Gangsar Snack & Food merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan distribusi makanan ringan yang
didirikan oleh H. Sutrimo pada tahun 1981, Bapak Sutrimo, dalam mendirikan
perusahan telah meluncurkan merk kacang Shanghai Gangsar, perusahaan ini berada
di Jl Denuk Nomor 37, Ngunut 66292 Tulungagung, Dan juga perusahaan ini
bersifat tetap dan terus menerus, bisa kita katakan terus-menerus itu apabila
perusahaan ini berdiri sejak tahun 1981 hingga sekarang ini tahun
2017, mengenai sistem kerjanya sudah ditentukan perusahaan pada pukul 06:00 pai
smpai pikul 02:00 WIB, dan apabila
diantara salah satu kariawan yang telat 5 menit maka tidak dianjurkan untuk
bekerja, dan mengenai cara produksi kacang sanghai gangsar ada tahap
satu-lima yakni dari awal pemilihan kacang,
penggilingan tepung, pencampuran tepung dengan bumbu , dan tahap penggorengan
serta tahap terakhir pecking dan pemasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar